Snippet

Pendidikan Karakter dan Spiritual untuk Anak



Baru baru ini masih hangat diberbincangkan mengenai video kekerasan oleh anak SD di salah satu wilayah di Indonesia kepada teman sekelasnya sendiri.Disisusul oleh berita berita mengenai kekerasan fisik hingga pelecahan seksual oleh pelaku yang juga anak sekolah dasar. Dalam kasus ini siapakah yang harus bertanggung jawab, tentunya banyak pihak yang harus terlibat dalam proses ini. Diantaranya adalah pihak sekolah sebagai lembaga yang mengawasi perilaku siswaya selama di sekolah.
 Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berfungsi sebagai tempat pembelajaran ilmu pengetahuan dan keterampilan yang akan diterapkan dalam kehidupan, selain itu sekolah juga membantu dalam membentuk pola pola sikap anak agar tidak menyimpang dari nilai dan norma yang ada dimasyarakat. Sekolah berperan memberikan pengawasan terhadap perilaku siswanya selama di sekolah serta membuat tata tertib yang harus dijalankan oleh seluruh warga sekolah.
Sekolah seharusnya sebagi tempat siswa dididik agar berperilaku yang baik di dalam lingkunganya bukan justru sebaliknya sebagai tempat kekerasan yang menyimpang dari nilai daan norma. Kekerasan terhadap anak akan menimbulkan berbagai dampak baik secara fisik maupun psikologis anak. Kekerasan akan menimbulkan trauma mendalam terutama kepada korban tindak kekerasan. Hal ini tentunya akan menggangu perkembangan jiwa seorang anak karena merasa dirinya telah di lecehkan dan kehilangan rasa aman berada dilingkungan sekolah. Hal ini berarti bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan telah tercederai fungsinya dalam melakukan pengawasan dan memberikan rasa aman kepada peserta didiknya selama di sekolah.
Lantas bagaimana cara mencegah hal serupa terjadi, adalah kembali diterapkanya Pendidikan karakter dan spriritual untuk membentuk moral dan sikap baik kepada siswa di sekolah. Disini diperlukanya peran guru sebagai figur yang menanamkan bagaimana seharusnya siswa berperilaku, bergaul dengan sesama, sopan santun serta pentingnya menghargai orang lain dalam bersosialisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kurikulum mata pelajaran mengenai budi pekerti yang fokus dalam bagaimana berperilaku yang baik serta tidak melanggar nilai dan norma yang ada dimasyarakat.
Yang perlu di tekankan guru juga harus perperan sebagai pelindung serta role model yang akan dicontoh oleh anak didik nya. Jadi cara mengajar siswa harus juga diperhatikan jangan sekali kali melakukan tindak kekerasan yang tidak mendidik kepada siswaa meskipun siswa tersebut melakukan kesalahan karena perlu diingat bahwa anak berada pada tahap pembelajaran jadi wajar jika ia melakukan kesalahan. Hukuman yang diberikan tidak harus berupa hukuman fisik, pemberian pembinaan dapat dijadikan jalan lain sebagai upaya mencegah kesalah tersebut terulang.
Namun ada hal lain yang perlu diperhatikan yaitu peran keluarga dalam mendidik anak, orang tua juga harus membantu memberikan pendidikan informal untuk menuntun anak berperilaku baik.  Jadi kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua sangat penting. Karena jika disalah satu pihak tidak dillakukan pengajaran mengenai berperilaku baik maka akan sia sia.

Leave a Reply

Komen ForBetter untuk Kecoa

Popular Posts